Macam Macam Kejahatan Cyber dan Tips Mencegahnya

 

Maraknya penggunaan teknologi digital membuat kita harus mengikuti perkembangan zaman. Karena saat ini mereka adalah teman kita dalam kehidupan. Teknologi digital juga memiliki manfaat yang beragam, seperti membantu pekerjaan, aktivitas pendidikan, dan lain sebagainya.

Namun dibalik itu, kemudahan teknologi digital ini tentu saja membuka celah untuk orang-orang yang ingin melakukan tindakan illegal yang biasa disebut dengan kejahatan siber atau Cyber Crime. Sebelum lebih lanjut, kita harus mengetahui dulu definisi “Apa sih Cyber Crime itu?”

Cyber Crime, kejahatan komputer atau kejahatan siber adalah tindak kegiatan illegal yang dilakukan menggunakan alat telekomunikasi dan teknologi digital seperti komputer dan internet dengan tujuan menguntungkan golongan pribadi atau kelompok tertentu.  

Mungkin orang-orang awam seperti kita mengetahui kejahatan di dunia maya hanya sekedar meretas media sosial dan aktivitas hacking saja. Padahal kenyataannya tidak seperti itu lho, teman-teman.


Mari kita bahas lebih lanjut “Apa saja sih macam-macam kejahatan siber?”

1.      Phising

Yang pertama ada Phising. Secara garis besar, phising adalah kegiatan mencuri informasi melalui pesan teks, telepon, website, email, dll. demi kepentingan pribadi dengan cara menipu atau mengelabuhi korban untuk meng-klik tautan dan mengisi informasi sensitif seperti password, username, nomor kartu kredit, dan lain sebagainya.

2.      Sniffing

Selanjutnya adalah Sniffing. Sniffing adalah kegiatan penyadapan menggunakan internet dengan tujuan mengambil data-data secara illegal. Sniffing juga memantau data. Maka dari itu cara kerjanya adalah memanfaatkan ketika kita terhubung dengan jaringan bersifat publik. Saat mentransfer data, Sniffing akan mencegat paket/data-data sensitif dan membelokkan ke komputer pelaku.

3.      Spoofing

Lain dari Sniffing, ada pula Spoofing. Spoofing adalah tindak kejahatan siber yang melakukan penipuan online demi mendapat data-data pribadi. Biasanya sang penipu akan menyamar sebagai pihak berwenang, seperti pemerintah, petugas bank, pengurus organisasi, dan lain sebagainya.

4.      Carding

Ada lagi yang tidak kalah berbahaya teman-teman, yaitu Carding. Carding adalah tindak kejahatan siber dimana sang pelaku mencuri nomor kartu kredit orang lain dari website ataupun jaringan spammer. Setelah itu kartu kredit akan dimanfaatkan untuk transaksi dan disalahgunakan oleh pelaku Carding (Carder).

5.      Cracking

Mungkin kalian sudah tidak asing lagi dengan kejahatan cyber yang satu ini. Cracking adalah salah satu tindak kejahatan cyber yang membobol/meretas keamanan komputer secara paksa demi mendapatkan dan mencuri informasi, data secara illegal. Pelaku dari cracking disebut sebagai Cracker.

6.      Penipuan OTP

OTP atau singkatan dari One Time Password adalah kode sementara untuk password dan biasanya digunakan untuk verifikasi aplikasi di Smartphone. Karena keberadaannya, kode OTP menjadi celah bagi penjahat didunia maya. Para pelaku yang menipu lewat kode OTP biasanya memanfaatkan hal itu untuk transaksi yang tidak sah serta dapat membahayakan akun sang korban.

Maka dari itu, setiap kita ingin verifikasi aplikasi yang baru saja di download selalu ada tulisan jangan sebarkan kode OTP. Himbauan itu diharapkan agar masyarakat mematuhi dan tidak menyebarkan kode OTP yang didapat.

7.      SIM Swap

Nah ini mungkin yang sering disepelekan. Ketika kita mau membuang atau mengganti kartu SIM, dianjurkan agar memotong kartu SIM tersebut agar tidak terjadi SIM Swap. Apa sih SIM Swap itu?

SIM Swap adalah kegiatan para pelaku kejahatan siber untuk mengambil nomor ponsel dari kartu SIM dengan tujuan meretas akun bank seseorang. Akun bank tersebut akan digunakan untuk melakukan transaksi keuangan yang illegal.

8.      Ransomware

Ransomware atau perangkat pemeras adalah salah satu teknik kejahatan siber yang dimana korban tidak bisa mengakses sistem komputer hingga ia membayar uang tebusannya kepada si pelaku. Yang lebih meresahkan, biasanya sang pelaku mengirim virus malware untuk mengunci perangkat komputer milik korban.

Nah, itu dia macam-macam kejahatan siber di dunia digital. Sangat berbahaya bukan? Selain bisa menyalahgunakan data pribadi, mereka juga bisa merugikan kita secara Finansial ataupun non-Finansial lho teman-teman.

Apakah kita mau menjadi korban Cyber Crime? Tentu saja tidak.

Demi menghindari hal-hal yang ada di atas, kita harus bisa mencegah para pelaku kejahatan siber untuk mengakses data dan privasi kita. Bagaimana caranya?

1.   Perkuat Sistem Keamanan Perangkat

Cara yang pertama adalah perkuat sistem keamanan dari perangkat yang kamu pakai. Sekarang, gadget menjadi alat yang membantu kita dalam kehidupan sehari-hari. Karena alat itu menjadi penunjang kehidupan, kita harus tetap waspada agar keamanan perangkat tidak diretas oleh orang lain. Ada baiknya mengaktifkan dua mode keamanan untuk email serta mengunduh aplikasi yang menjamin keselamatan perangkat.

2.    Jangan Asal Meng-klik Link Yang Tidak Jelas Sumbernya

Setiap membuka Internet, entah itu membaca berita atau sekedar searching, banyak sekali iklan-iklan pop-up yang mengganggu. Demi terhindar dari kejahatan siber, jangan mudah percaya sama sumber-sumber dan mengklik link dari iklan yang tidak jelas. Apalagi sampai mengisi informasi data diri. Karena kita tidak akan tahu apa maksud dari link yang diberikan dan darimana asalnya.

3.      Perkuat Sandi Setiap Akun Media Sosial

Menurut riset, ada sekitar 58,4 persen atau 4,62 miliar orang dari seluruh dunia yang aktif menggunakan media sosial. Pada bulan Januari, Indonesia memiliki 191 juta orang aktif. Dari segitu banyaknya pengguna media sosial, tentu penjahat siber melihat itu sebagai ladang. Nah, untuk mencegah terjadinya pembajakan atau peretasan akun media sosial, teman-teman wajib memiliki kata sandi yang kuat namun mudah diingat.

4.      Jangan Gunakan Aplikasi Bajakan

Memang, keunggulan dari aplikasi bajakan itu gratis.  Tetapi, tidak akan setimpal dengan kerugian ketika perangkatmu sudah terkena malware. Karena banyak aplikasi bajakan yang menyimpan malware dan virus-virus lainnya serta bisa merusak sistem keamanan perangkat kita. Lebih baik menggunakan software yang asli, walaupun (kebanyakan) berbayar, setidaknya komputer yang kita gunakan dijamin aman.

5.      Jangan Mudah Percaya Untuk Menaruh Akun Media Sosialmu di Perangkat Orang Lain

Terkadang, sekedar tukeran akun sosial media dengan teman memanglah seru. Tetapi, saran saya adalah: Jangan. Karena akun media sosial itu privasi kita. Kebutuhan kita.  Jika kamu mudah percaya untuk tukeran akun media sosial dengan orang lain, privasimu akan terlihat dan bisa disalahgunakan.

6.      Selalu Rutin Untuk Memeriksa Data dan Transaksi di Bank

Rutin untuk melihat data di Bank sangat penting. Karena kita bisa melihat transaksi apa saja yang telah dilakukan serta akan ketahuan jika ada transaksi yang tidak sah.

Tetapi, sekarang untuk memeriksa transaksi di bank sangatlah mudah. Bank BRI menyediakan layanan e-banking yaitu BRImo untuk kita sebagai pemilik rekening agar bisa memeriksa transaksi dan pembayaran dengan praktis dan terjamin aman. Cukup lewat smartphone, hasil transaksimu akan terlihat.

Nah itu dia teman-teman. Dengan penjelasan saya mulai dari macam-macam kejahatan siber dan cara mencegahnya, semoga membuka wawasan bagi masyarakat luas agar berhati-hati menggunakan teknologi digital.

Kita sebagai Penyuluh Digital dari generasi muda harus bisa memberi edukasi bahwa sisi gelap internet dan teknologi nyata adanya. Tidak hanya didunia nyata, himbauan untuk selalu hati-hati didunia digital harus selalu diterapkan. Kadang, kerugian datang akibat kelalaian kita sendiri. Maka dari itu, menjadi Nasabah Bijak harus bijak pula dalam semua hal.

 

 

 

 

 

 

Komentar

  1. Selamaaat abang Dio menang Lomba BRI Competition semoga terus semangat berbagi kebaikan aamiiin

    BalasHapus

Posting Komentar