Rebahan Ngaco Eps 8: Kaki Tangan Vs To Do List

    EPS 8: Kaki Tangan Vs To Do List

    Beberapa hari terakhir, gue sibuk untuk menyibukkan diri. Gue mulai menggambar untuk Blog sendiri. Kalian bisa liat aja hasilnya, walaupun di artikel lain masih ada gambar yang belum gue ganti. Nanti gue kerjain. Selain itu, gue juga lumayan suka buat ngehias blog sendiri. Dari kemarin gue sempat mengganti beberapa template, dan akhirnya ketemu yang cocok. Untuk sementara.

    Biar kayak bloggers-bloggers keren yang lain, gue juga ngeganti favicon gue. Yoi. Sempat dari awal gue bingung buat cara ngegantinya. Gue ketemu tutorial berkat mesin Google. Gue nyoba-nyoba sendiri. Eksplor cara-caranya sendiri. Tapi malah sering keluar 404 Not Found. Ternyata dari tahun 2013. Ya sampai Avatar punya rambut pun enggak bakalan bisa.

    Kalau dipikir-pikir, seru juga untuk menyibukkan diri sendiri. Gue udah melakukan itu dari kemarin-kemarin. Sampai-sampai gue membuat to do list sebelum tidur. Itu juga di ajarin nyokap, untuk memisahkan aktivitas prioritas dan yang bukan prioritas.

    Tapi, apakah gue kerjain? Yoi lah. Gue mau jadi lebih baik. Gue mau berubah...

    Tenang-tenang, lo yang disana jangan ambil botol buat nimpuk gue. Eh, jangan bantal juga, dirumah gue udah banyak. Gue belum selesai ngomong.

    Gue mau berubah... JADI SUPER SAIYAN! HAHAHAH! KAMEHAMEHAAA!

    Penonton VIP paling depan yang udah ngantri dari pagi: "Bang, botol kosong boleh kena kepala lo enggak?"

    Kalo lo nanya gue, gue sebagai kepala dari organ-organ gue menyatakan...

    Ctongg! *di timpuk beneran

    Oke, urat malu gue kembali tersambung.

    Soal to do list, gue sendiri merasa tertantang untuk melakukan itu. Itu juga masih ada di dalam niat gue, karena itu menyibukkan diri sendiri. Nah, daripada gue gelayutan sambil kejang-kejang enggak jelas di kasur, jadi gapapa. Sesekali gue boleh nyoba.

    Tapi, sebagai kasur lovers, kaki dan tangan gue enggak bisa di ajak kompromi, misal kemarin gue mau nulis, mereka seakan-akan menjadi tokoh antagonis di dalam cerita, begini:

    Tangan: "Reb, kalau lo mau menyentuh keyboard itu, gue akan memotong jari lo. Hahahahaha!"

    Gue: "Yaudah gapapa, kan lo kena ruginya juga."

    Tangan: "Oh iya."

    Jderr! Si Tangan kena skakmat. Akhirnya gue menang lomba debat lawan tangan. Besok-besok kalau ada olimpiadenya, gue bisa ikut.

    Beda dengan tangan, Si Kaki sedikit lebih cerdas.

    Kaki: "Reb, kalau lo mau mengikuti musuh kita si tudulis itu dengan cara olahraga mengitari lapangan, lo akan tahu akibatnya. Hahahaha!"

    Gue: "Ki, lo tahu gue orangnya enggak bisa dikasih tantangan. Gue enggak takut sama lo!" 😎

    Aki-aki lewat: "Ngapain lo manggil gue?!"

    Duh, gue salah lagi. #Hih

    Oke, perdebatan berlanjut. Ketika gue berani untuk melakukan To Do List dengan cara mengandalkan kaki gue buat olahraga, beneran aja Si Kaki enggak bisa diajak kerjasama.

    Aaaarghh! Tidaaak!!

    Kaki:  "Hahahahaha! Rasakan kesemutan ini!"

    Si Kaki semakin menjadi-jadi ketika tangan ngesupport.

    Tangan: "Terus, jangan kasih ampoon!"

    Si Kaki gue pukul-pukul, gue tendang-tendang, malah makin menjadi-jadi dia. Bener-bener, gue yang tambah tersiksa. Akhirnya gue terbaring di kasur, menyudahi hari dan tetap sebagai anak rebahan.