Rebahan Ngaco Eps 12: Penikmat Musik

     

EPS 12: Penikmat Musik


    Ekhem-ekhem. Sori-sori, abis karaoke.

    Ting Nung! *notifikasi hp

    Oh iya, belum update. Sebentar.

    "Eh mas, mau kemana? Kok langsung keluar?

    Oh iya, belum bayar. Maap.

    Oke, ayo mulai.

    Kalo ditanya soal musik, gue enggak tahu banyak. Gue enggak ngerti berbagai macam nada-nadanya dan yang lain-lain. Kalo ditanya "Lah, tapi kan katanya lo bisa main gitar?". Iya sih, gue bisa doang. Enggak jago. Itupun selama dulu gue pertama kali belajar gitar, chord yang gue bisa cuma dasarnya aja. Kalo kata band Kuburan sih "C, A minor, D minor, ke G, ke C lagi." dan ngulang lagi. Hayo, enggak boleh nyanyi.

    Ngomongin musik, yang bisa gue nikmatin cuma lagunya aja. Udah banyak genre lagu yang gue denger. Udah banyak yang gue hapalin. Udah banyak juga yang gue lupa. Tau-tau memori gue mengenai lagu itu hilang gara-gara suka dengan lagu yang baru. 

    "Ciee.. si Lagu gebetan yang mana nih?"

    Enggak gitu. 

    "Ooh, berarti udah ada yang baru?"

    Oke, kita lewatin aja dia. Mengenai musik, gue suka dengar apa yang menurut gue enak. Walaupun di telinga orang beda, itu namanya selera. Selera musik orang juga beda-beda. Kita pun enggak bisa maksain kalo apa yang enak didenger sama kita, harus didenger juga sama orang lain. Gue pun juga gitu, kalo menurut gue enggak enak, ya skip aja. Enggak usah dikomentarin, hehe.

    Beberapa tahun terakhir pun, genre lagu yang gue dengar juga berubah-ubah. Dari awal SD, gue suka dengan musik-musik EDM ala-ala Alan Walker atau Marshmello. Di SMP, gue mulai kenal sama musik-musik rock. Rock klasik dan Punk. Sebut aja The Beatles, The Rolling Stone, Queen, Greenday, Paramore, MCR, dan masih banyak yang lain sampe gue pegel untuk ngetiknya. Pokoknya banyak deh. Semasa SMA, gue beralih ke genre apa-aja-yang-enak-didenger. Nah, langsung gue masukin ke list.

    Musik Indonesia?

    Kalo musik Indonesia, gue dengerin dari dulu. Dari masa gue suka nonton sinetron depan Tv yang kalo setiap kali gue nonton nyokap bilang "Jangan deket-deket, nanti bisa masuk ke TV loh" sampai gue bisa main gitar sekarang. Banyak kok Band-band lokal yang gue suka. Mulai dari Yovie And Nuno sampai The Changcuters. Jujur aja, dulu gue pengen banget punya rambut jabrik yang lebih tajem dari omongan tetangga.

    Dan ada pertanyaan.

    "Bang, omongan tetangga yang mana bang yang lebih panas? Kelompok A atau kelompok B?"

    Hmmm. Untuk pertanyaan ini, aku sih skip.

    Kepikiran buat bikin lagu?

    Pernah, sewaktu SMA kelas 1.Awalnya gue kira gampang lah, kayak nulis puisi biasa. Tapi ternyata cukup susah buat gue untuk nyesuain nada dan liriknya. Applause banget buat musisi-musisi yang udah bikin gue ketagihan denger lagu mereka. Enggak tau lagi deh, mereka pake formula apa buat bikin lagu. 

    "Hmmm... apakah formula.."

    Enggak, bukan formula Krabby Patty!

    Baiklah. Sebelum ditutup, ada pertanyaan?

    "Bang, pertanyaan gue tadi."

     Apa? Seketika gue lupa.

    "Tetangga yang mana b--"

    Oke, karena rasa ngantuk udah menyerang dan mengalahkan Benteng Takeshi, dengan ini, saya mundur. Sampai jumpa.


    Jangan lupa bernafas.


Komentar

  1. formula lagu hits ini adalah rumus dasar untuk bisa menciptakan lagu yang sukses secara komersial. Seperti saya bilang di episode sebelumnya, songwriting atau membuat lagu adalah langkah paling awal dan sekaligus langkah paling murah dalam formula ini. Artinya, songwriting adalah langkah yang paling efisien – langkah yang membutuhkan modal paling rendah yang bisa menghasilkan perubahan paling besar.

    Formula ini memberi bentuk atau wujud nyata terhadap apa yang selama ini saya bilang sebagai kunci lagu hits: energi.

    Energi atau momentum atau emosi adalah yang dicari orang-orang ketika mereka mendengar lagu. Mereka tidak begitu tertarik dengan aransemen kelas dunia, atau gitar solo yang meraung-raung dengan kecepatan 180 BPM, ataupun “fitur-fitur” lainnya dalam lagu yang Anda buat. Mereka, orang-orang yang berpotensi membeli lagu Anda, hanya tertarik satu hal: apa yang bisa mereka rasakan.

    Dan cara Anda membuat mereka merasa adalah dengan memanipulasi energi dalam lagu.

    BalasHapus

Posting Komentar